Pages

20.1.11

Surade - Sindang Barang (Jabsel 4)

Masih terkantuk-kantuk, kami melanjutkan perjalanan dari Ujung Genteng menuju Sindang Barang. Bagaimana kondisi jalan  yang akan kami lewati? Jawabnya masih sangat gelap. Yah, namanya bertualang, mari kita terima saja apapun keadaannya.  

Dari petunjuk yang kami dapatkan sebelum perjalanan dimulai, dari Surade kami harus mengikuti petunjuk arah yang menuju Tegal Buled. Jalan menuju Tegal Buled melalui kebun-kebun. Jalan yang sama jika wisatawan ingin mengunjungi Curug (air terjun) Cikaso.

Setelah itu jalan raya membelah perkebunan karet. Kondisi jalan masih lumayan baik jika dibandingkan dengan keadaan yang menghadang di depan. Masuk ke Kecamatan Agrabinta, Kab Cianjur perut kami harus rela dikocok-kocok jalan berlubang. Kami dengan kendaraan semi truk saja sudah kewalahan menghadapi kondisi jalan, apalagi pengguna jalan lain yang rata-rata menggunakan pick-up 1000 cc bermuatan hasil kebun, seperti kelapa. Mereka terseok-seok dan harus menggunakan berbagai macam cara agar kendaraannya bisa jalan terus. 

Semakin dekat ke Sindang Barang perkebunan kelapa melingkupi jalan yang kami lewati. Di beberapa ruas memang sedang dilakukan pembetonan jalan, tetapi kondisi jalan yang belum dibeton rusak parah, karena praktis setiap hari dilewati kendaraan berat. Rasanya ingin marah, ingin menyerah, tapi kami tidak mungkin berbalik arah. Lanjutkan! Jalan berlubang pun kami terjang. 

Dan akhirnya penderitaan itu berakhir. Begitu masuk Kota Kecamatan Sindang Barang, kami langsung mencari petunjuk ke arah pantai. Inilah salah satu pantai yang berhasil kami  sambangi.. Pantai Apra!

Lagi-lagi pantai sepi, karena memang bukan musim liburan. Hanya ada satu kios/warung yang buka dan beberapa pengunjung tampak sedang bermain-main di pantai. Objek wisata Pantai Apra tampaknya memang bukan objek wisata favorit. Pantai ini tidak dipelihara dengan baik dan terbilang kotor. Namun menurut Pak Ali Munajat, yang sering mencari nafkah di sini, saat hari raya, Pantai Apra yang terletak di Kampung Sindanglaut, Desa Saganten ini ramai dikunjungi wisatawan. Dan saat itu marak pula jongko musiman. 

Selain menjadi tempat rekreasi, Pantai Apra juga sering dijadikan tempat untuk memancingikan-ikan kecil. Kami kurang paham dengan istilah yang digunakan Pak Ali soal jenis ikan yang banyak ditemui di sini. Mungkin ikan tagih dan kadukang adalah istilah yang digunakan penduduk setempat untuk menamai ikan-ikan yang banyak ditangkap. Selain itu nelayan asal Sindang Barang juga biasanya menangkap ikan pari dan kakap. 

Seperti nelayan Pantai Selatan lainnya, di pertengahan Desember 2010, nelayan Sindang Barang juga sedang paceklik. Sudah satu bulan mereka tidak melaut, karena terkendala cuaca. Di saat cuaca sedang bagus, biasanya nelayan Sindang Barang menjual hasil tangkapannya ke Cidaun, karena TPI di kawasan ini, yakni TPI Cikakap belum difungsikan. 

Masyarakat di sekitar Pantai Apra selain "mengala" ikan di pantai juga sering mengumpulkan limbah kayu dari Muara Cisadea, seperti yang Pak Ali lakukan. Kayu-kayu tersebut dikumpulkan, kemudian dipotong-potong dan disatukan dengan diikat, untuk kemudian dijual atau dipergunakan sendiri. 

Di Sindang Barang, sebenarnya adapula Pantai Karang Potong. Namun sayang, pantai ini kurang diminati pengunjung karena faktor infrastruktur. Jalan menuju pantai ini sangat labil, sehingga riskan longsor, bahkan pernah memakan korban.

Setelah puas melihat-lihat di Pantai Apra, kami melanjutkan perjalanan, berburu warung nasi Padang, lalu menuju Jayanti, Cidaun. Konon di sini banyak penginapan.. tapi... (Bersambung...)  :p

Pengumpul Kayu di Pantai Apra

No comments:

Post a Comment